Kisah sahabat rasulullah Saw yang menjamu tamu Rasulullah

 satu kisah menarik yang pernah terjadi di zaman Rasulullah Saw

 suatu hari Rasulullah saw kedatangan tamu dan pada saat itu rasulullah saw tidak memiliki makanan di rumah hanya ada air minum saja.

 kemudian Rasulullah saw mendatangi istrinya dan bertanya apakah ada makanan.

 Istri Rasulullah pun menjawab tidak ada wahai Rasulullah yang ada hanya minuman saja.

 Kemudian Rasulullah pun mendatangi sahabat-sahabatnya seraya berkata wahai sahabat-sahabatku adakah di antara kalian yang mau menjamu tamu Rasulullah.

 Tiba-tiba berdirilah seorang laki-laki dari bani Anshar dan berkata wahai Rasulullah aku siap untuk menjamu tamu anda, akhirnya sahabat dari bani anshar ini pun membawa pulang tamu Rasulullah ke rumahnya.

 Sampai di rumah sahabat bani anshar ia pun berkata kepada istrinya wahai istriku adakah makanan yang akan kita hidangkan untuk tamu kita Dan ini juga tamu Rasulullah saw.

 kemudian istrinya pun menjawab wahai suamiku tidak ada makanan yang cukup untuk tamu kita bahkan untuk kita saja masih kurang.

Ilustrasi ketika memberi makanan

 Hanya sepotong roti saja yang masih ada tersimpan itupun akan aku berikan untuk anak kita, kemudian suami nya pun berkata kalau begitu wahai istriku tolong berilah roti ini kepada tamu Rasullullah saw dan tidur kan lah anak kita juga matikanlah lampu disaat aku memberikan hidangan kepada tamu kita.

 Kemudian tamu ini diberikan apa yang dimiliki sahabat dari bani Anshar tadi,tamu tersebut pun memakannya dan begitu juga sahabat dari bani anshor beserta istrinya pun menggerakkan mulutnya seakan-akan memakannya, padahal mereka berdua tidak ada memakannya.


 Setelah tamu tersebut selesai makan ia pun berpamitan kepada sahabat dari bani anshar tadi, keesokan harinya sahabat dan istrinya yang dari bani anshar ini tadi pun mendatangi Rasulullah saw untuk mengabarkan kan pada rasul bahwa semalam ia telah menjamu tamu Rasulullah Saw.

 Kemudian Rasulullah saw pun berkata wahai keluarga yang mulia sesungguhnya Allah SWT sangat bangga terhadap apa yang kalian lakukan semalam.

 Kisah ini pun adalah salah satu sebab Allah turunkan ayat Al-Qur'an yakni surat al-hashr ayat yang ke 9

وَالَّذِيْنَ تَبَوَّءُو الدَّارَ وَالْاِيْمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّوْنَ مَنْ هَاجَرَ اِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُوْنَ فِيْ صُدُوْرِهِمْ حَاجَةً مِّمَّآ اُوْتُوْا وَيُؤْثِرُوْنَ عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ  ۗوَمَنْ يُّوْقَ شُحَّ نَفْسِهٖ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَۚ 

Surat al-hashr ayat 9 Dikutip dari : www.muslimpro.com

 Dan orang-orang (ansar) yang telah menempati kota madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin) atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Terjemahan bahasa Indonesia Dikutip dari www.muslimpro.com

 Demikian lah kisah sahabat nabi dari bani anshor tadi semoga bermanfaat dan dapat diambil hikmahnya dan semoga ada penambahan wawasan

Silahkan share agar yang lain mendapatkan manfaatnya.

Terimakasih telah berkunjung:)

Komentar