Seorang pemuda yang mencari makna hidup | episode 6 (Ujian kesabaran)
Hari-hari Ramadhan terus berjalan, dan Rayhan semakin terbiasa dengan rutinitas barunya. Ia merasa lebih dekat dengan Allah, lebih tenang dalam menghadapi berbagai hal, dan mulai menikmati setiap detik dari bulan suci ini. Namun, ia sadar bahwa perubahan tidak selalu diterima dengan mudah oleh orang-orang di sekitarnya.
Suatu siang, di tempat
kerjanya, Rayhan sedang fokus menyelesaikan tugasnya saat tiba-tiba seorang
rekan kerja, Dani, datang dengan wajah kesal. "Rayhan, lo kenapa sih
sekarang jadi kayak ustaz? Susah diajak nongkrong, ngomongnya religius terus.
Apa lo udah nggak anggap kita teman lagi?"
Rayhan terdiam. Ia sudah
menduga akan ada saat seperti ini, di mana teman-temannya mulai mempertanyakan
keputusannya. Dengan tenang, ia menjawab, "Bukan gitu, Dani. Gue cuma lagi
mencoba berubah. Bukan berarti gue menjauh dari kalian, tapi gue pengen lebih
dekat sama Allah."
Dani mendengus. "Lo
berubah terlalu cepat, Han. Nggak takut kehilangan teman?"
Rayhan tersenyum tipis.
"Kalau teman sejati, mereka akan mendukung gue jadi lebih baik, bukan
malah ngejatuhin gue."
Dani terdiam, lalu menghela
napas panjang. "Ya udah, terserah lo deh. Tapi jujur, gue kangen nongkrong
sama lo kayak dulu."
Rayhan menepuk bahu Dani.
"Kita masih bisa ngobrol, Dan. Tapi mungkin caranya aja yang berubah.
Kalau lo mau, ayo ikut gue Tarawih nanti malam."
Dani tertawa kecil. "Gila,
lo ngajak gue ke masjid? Hahaha... Ya udah, kita lihat aja nanti."
Rayhan tahu bahwa ia tidak bisa
memaksakan perubahan pada orang lain. Tapi ia bisa memberi contoh, dan berharap
bahwa suatu hari nanti, mereka akan memahami jalan yang ia pilih.
Malam harinya, Rayhan berdoa lebih lama dari biasanya. Ia memohon agar tetap diberi keteguhan hati dalam menjalani perubahan ini. Karena ia sadar, ujian akan terus datang, dan kesabaran adalah kunci untuk tetap berada di jalan yang benar.
Ramadhan terus berjalan, dan Rayhan semakin mengerti bahwa perjuangan untuk menjadi lebih baik bukanlah perjalanan yang mudah. Tapi ia yakin, selama ia tetap berpegang teguh pada niatnya, Allah akan selalu bersamanya.

Komentar
Posting Komentar