Sayyidah Fatimah Az-Zahra

Ilustrasi Sayyidah Fatimah Az-Zahra 

Mengenal Sayyidah Fatimah Az-Zahra

 Siapa yang tidak mengenal Sayyidah Fatimah Az Zahra, putri Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam (SAW) ini Sosok wanita yang dirindui surga dan juga menjadi penghulu wanita surga. 

 Sayyidah Fatimah Az-Zahra merupakan sosok teladan muslimah yang begitu mulia, Sayyidah Fatimah Az-Zahra adalah putri bungsu Rasulullah Saw, Sayyidah Fatimah juga orang yang paling dekat dan mirip dengan Rasulullah.

Diriwayatkan dalam sebuah hadis,

 Aisyah berkata, "Aku tidak pernah melihat seseorang yang serupa ucapannya mirip dengan Rasulullah selain Fatimah." (HR. Abu Dawud).

Kelahiran Sayyidah Fatimah

 Di antara anak wanita Rasulullah s.a.w, Sayyidah Fathimah Az-Zahra a.s, merupakan wanita paling utama kedudukannya. Kemuliannya itu diperoleh sejak menjelang kelahirannya, yang didampingi wanita suci sebagaiman yang diucapkan oleh Khadijah :

 "Pada waktu kelahiran Fatimah a.s, aku meminta bantuan wanita-wanita Quraish tetanggaku, untuk menolong. Namun mereka menolak mentah -mentah sambil mengatakan bahwa aku telah menghianati mereka dengan mendukung Muhammad.

 Sejenak aku bingung dan terkejut luar biasa ketika melihat empat orang tinggi besar yang tak kukenal, dengan lingkaran cahaya disekitar mereka mendekati aku. Ketika mereka mendapati aku dalam kecemasan salah seorang dari mereka menyapaku : ‘Wahai Khadijah! Aku adalah Sarah, ibunda Ishhaq dan tiga orang yang menyapaku adalah Maryam, Ibunda Isa, Asiah, Putri Muzahim, dan Ummu Kultsum, Saudara perempuan Musa. 

 Kami semua diperintah oleh Allah untuk mengajarkan ilmu keperawatan kami jika anda bersedia”. Sambil mengatakan hal tersebut, mereka semua duduk di sekelilingku dan memberikan pelayanan kebidanan sampai putriku Fathimah a.s lahir."

 Sayyidah Fatimah lahir pada tanggal 20 Jumadil akhir, Sayyidah Fatimah Az-Zahra lahir dari istri pertama Rasulullah SAW, Siti Khadijah. Kelahiran dari Sayyidah Fatimah Az-Zahra ini 5 tahun sebelum Nabi Muhammad diangkat menjadi seorang Rasul.

 Sayyidah Fatimah Az-Zahra memiliki beberapa gelar yang diberikan padanya, salah satunya ialah Ummu Abiha.

Saat Sayyidah Fatimah Az-Zahra masih kecil, ibunya Sayyidah Khodijah berpulang ke pangkuan sang pencipta. Secara tidak langsung Sayyidah Fatimah lah yang menggantikan posisi ibunya dalam melayani, membantu dan membela ayahnya (Rasulullah Saw) untuk menyampaikan dakwahnya sehingga beliau mendapat gelar Ummu Abiha atau ibu dari ayahnya.

Sayyidah Fatimah Az-Zahra menjadi salah satu orang kepercayaan Rasulullah pada masa itu, Beliau hidup dengan penuh kesederhanaan, ia sangat menjaga ibadahnya, akhlak yang mulia dan memiliki ilmu yang luas dan keutamaan dalam hal nasab.

Sayyidah Fatimah Az-Zahra adalah wanita yang menjaga kehormatannya dan juga rasa malunya, beliau pun selalu dijadikan penghulu kaum wanita karena ketegasannya dalam menyampaikan hal kebenaran.

Berbahagialah Para Pengikut Sayyidah Fatimah.

 Nabi Muhammad saw, bersabda : "Fatimah adalah belahan jiwaku, Barangsiapa mencintainya, ia mencintaiku dan barangsiapa yang mencintaiku, ia mencintai Allah swt".

 Banyak sekali kemuliaan - kemuliaan yang ada pada putri bungsu Rasulullah Saw yang dapat kita jadikan contoh sebagai teladan, motivasi yang baik untuk kita kaum hawa.

 Demikianlah cerita singkat mengenal Sayyidah Fatimah Az-Zahra, Wanita yang lebih mendahulukan akhirat daripada urusan dunia. Lalu, bagaimana dengan kita yang hanya menjadi wanita akhir zaman yang lebih mementingkan kecantikan diri daripada kecantikan akhlak. 

Berhijrah lah! 

 Contoh lah teladan kita Sayyidah Fatimah Az-Zahra jadikan diri kita termasuk dalam barisan Sayyidah Fatimah Az-Zahra.  

Gimana nih? Sudah paham kan? 

Wanita yang dirindukan surga itu seperti apa?

Stop insecure! Mari perbaiki diri! Perbaiki Akhlak!

 Jadikan diri kita menjadi Akhwat Sholehah, menjadi sosok yang dirindui surga, Aamiin ya rabbal'alamiin...

Baca juga

Muzammil hasballah Qari internasional asal Indonesia

Hukum memelihara Anjing

Facebook Haram??

Kisah para sahabat nabi

Kisah terbunuh nya sayyidina Ali bin Abi Thalib

Komentar