Seorang pemuda yang mencari makna hidup | episode 3 (Ujian di Tengah Perjalanan)
Setelah malam itu, Rayhan mulai perlahan membiasakan diri dengan shalat lima waktu. Awalnya terasa berat, tetapi ada ketenangan yang ia rasakan setiap kali ia menunaikannya. Ia juga mulai membaca Al-Qur’an setiap hari, meskipun hanya beberapa ayat. Hafiz terus mendampinginya, memberikan motivasi dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya.
Namun, perjalanan menuju kebaikan tidak pernah mudah. Ujian pun datang lebih cepat dari yang Rayhan bayangkan.
Suatu malam, ketika Rayhan sedang duduk di kamar, ponselnya berdering. Nama yang muncul di layar membuatnya sedikit ragu—Farhan, teman lamanya yang masih hidup dalam kesenangan duniawi.
"Bro, lama nggak nongkrong! Ayo ketemu di tempat biasa, kita seru-seruan seperti dulu."
Rayhan terdiam sejenak. Dulu, ajakan semacam ini pasti langsung ia sambut. Tapi kini, ada sesuatu yang menahannya. Ia merasa ada pertarungan dalam dirinya—antara kebiasaan lama dan tekad barunya untuk berubah.
"Aku nggak bisa, Han," jawab Rayhan akhirnya.
"Hah? Kenapa? Jangan bilang kamu jadi kayak Hafiz yang sok alim itu? Ayo lah, sekali-sekali nggak masalah."
Rayhan menghela napas. "Bukan begitu… aku cuma lagi coba memperbaiki diri."
Farhan tertawa kecil. "Ya ampun, Ray. Hidup itu dinikmati, bukan dibatasi. Jangan kaku-kaku amat, nanti nyesel loh."
Ucapan Farhan membuat hati Rayhan goyah. Apakah benar keputusannya ini? Apakah ia terlalu membatasi diri? Namun, ia teringat kata-kata Hafiz—setiap perjalanan pasti ada ujian. Dan inilah ujiannya.
"Maaf, Han. Aku nggak bisa. Aku serius ingin berubah," kata Rayhan dengan mantap.
Farhan hanya mendengus. "Ya sudah kalau begitu. Tapi jangan sampai menyesal, Bro."
Panggilan berakhir. Rayhan menatap layar ponselnya. Ia merasa kehilangan sesuatu, tapi di saat yang sama, ia juga merasa lebih ringan. Ia sadar bahwa untuk berubah, ia harus siap meninggalkan hal-hal yang bisa menghambatnya.
Malam itu, sebelum tidur, Rayhan kembali membuka mushaf kecil pemberian Hafiz. Ia membaca sebuah ayat yang seakan menjawab kegelisahannya:
"Dan barang siapa yang berjuang di jalan Kami, pasti Kami akan tunjukkan kepadanya jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Ankabut: 69)
Rayhan tersenyum kecil. Ia tahu, perjalanan ini baru dimulai. Masih banyak ujian yang akan datang. Tapi kali ini, ia tidak akan menyerah begitu saja.
Bulan Ramadhan masih panjang, dan cahaya hidayah mulai menerangi langkahnya…
Baca juga episode sebelumnya...

Komentar
Posting Komentar